Badan Kontrol Tim Kerja Rekonsiliasi PersatuanNasional Papua, yang di wakili Usamah Usman Yogobi, mengatakan,
pada momen tanggal 1 Mei mendatang, mau ada ijin atau tidak
yang diberikan oleh pihak kepolisian, dengan tegas disampaikan
masyarakat Papua tetap turun jalan melakukan demo damai,
memperingati hari Aneksasi Bangsa Papua Barat ke NKRI.
Menurutnya, demo damai yang akan dilakukan tanggal 1
Mei ini, pihak Polri dan TNI harus menanggapinya
dengan cara yang sehat dan dewasa. “Tanggal 1 Mei ada beberapa seruan yang harus kami
keluarkan atas nama tim kerja peringatan 1 Mei, antara lain kami meminta kepada Pemerintah
Republik Indonesia (RI) dalam hal ini Kapolda dan Pangdam beserta jajarannya dalam
kaitannya dengan kami membangun demokrasi di Papua dengan cara sehat dan dewasa,
ini yang kami tergaskan, dengan cara yang sehat dan dewasa dan saling menghargai
antara pihak dimana kasih rakyat itu menjadi keluhan yang harus disampaikan kepada
kami,” kata Usamah Usman Yogobi didampingi tiga rekannya ketika menggelar jumpa
pers, di Café Prima Garden Abepura, Kamis (25/4) kemarin sore.
Menurut dia, aksi yang akan dilakukan baik tanpa ijin atau pun ada ijin itu, hanya untuk
menyampaikan tiga hal yang menjadi pokok pikiran rakyat.
“Maka itu kami minta untuk agenda 1 Mei kami tetap akan turun jalan secara tergas
kami akan turun jalan. Dalam kaitan dengan tiga hal yang pertama persoalan pelurusan
dasar sejarah bangsa Papua, yang kedua persoalan deadline (batas waktu, red)
antara Aneksasi paksa Indonesia masuk ke Bangsa Papua Barat dalam kurung
waktu 50 tahun rakyat Papua fokus untuk menuntut itu. Yang ketiga kami
melihat bahwa di mana rakyat menyatakan otonomi dalam kaitan dengan
Otonomi Khusus (Otsus) Papua yang mana terjadi sebuah kegagalan fatal dan
total, dan itu yang akan kami sampaikan secara terhormat dan lebih kedepankan
dalam kaitan dengan menjunjung tinggi etika demokrasi, kehidupan demokrasi
yang harus dijamin hak – hak asasi manusia itu yang kami lihat,”ujar dia lagi.
Menurutnya, pada aksi damai yang akan dilakukan ini, tidak akan menggangu siapa
atau kelompok – kelompok lain,bahkan juga pemerintah. Untuk itu dia berharap,
dalam demo nanti mereka juga tidak diganggu oleh pemerintah.
“Kami tidak menganggu siapa – siapa, kami tidak menganggu pemerintah dan juga
pemerintah tidak boleh ganggu kami, karena ini tanah kami, ini tuntutan rakyat,” katanya.
Bahkan dalam menyambut tanggal 1 Mei mendatang ini, dia berharap seluruh
masyarakat yang ada di Jayapura dan sekiratnya agar bisa turut berpartisipasi
dalam memberikan bantuan.
“Seluruh rakyat yang ada di wilayah ini baik itu di Kerom, Sarmi, Jayapura,
bahkan Sentani dan beberapa wilayah, masyarakat yang di kampung – kampung
tolong kumpulkan bahan makanan (BAMA), singkong, keladi dan lain- lain untuk
bantu kami,”harap dia.
Terkait dengan titik atau pusat perkumpulan massa pendemo, dirinya mengatakan itu
akan menjadi pembahasan dalam rapat internal tim.
“Rencana kegiatan akan menyesuaikan ketika terjadi keputusa rapat internal kami,
akan kami putuskan. STTP kami sudah layangkan, polisi mau kasi ijin ya baik
karena saling menghargai. Kami juga sangat menghargai bapak kapolda yang
menjabat ini orang demokratis, memang dia paham betul tentang demokrasi oleh
karena itu kami percaya bahwa dia akan kasi keluar ijin,”ujar dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar