Kamis, 25 April 2013

Usamah : Diberi Ijin Atau Tidak, Rakyat Tetap Demo





Badan Kontrol Tim Kerja Rekonsiliasi Persatuan Nasional Papua, Usamah Usman Yogobi didampingi tiga rekannya saat menggelar jumpa pers, di Café Prima Garden Abepura, kemarin sore Kamis (25/4). Badan Kontrol Tim Kerja Rekonsiliasi Persatuan
Nasional Papua, yang di wakili Usamah Usman Yogobi, mengatakan,
 pada momen tanggal 1 Mei mendatang, mau ada ijin atau tidak 
yang diberikan oleh pihak kepolisian, dengan tegas disampaikan 
masyarakat Papua tetap turun jalan melakukan demo damai, 
memperingati hari Aneksasi Bangsa Papua Barat ke NKRI.
Menurutnya, demo damai yang akan dilakukan tanggal 1 
Mei ini, pihak Polri dan TNI harus menanggapinya  
dengan cara yang sehat dan dewasa. “Tanggal 1 Mei ada beberapa seruan yang harus kami 
keluarkan atas nama tim kerja peringatan 1 Mei, antara lain kami meminta kepada Pemerintah
 Republik Indonesia (RI) dalam hal ini Kapolda dan Pangdam beserta jajarannya dalam 
kaitannya dengan kami membangun demokrasi di Papua dengan cara sehat dan dewasa, 
ini yang kami tergaskan, dengan cara yang sehat dan dewasa dan saling menghargai 
antara pihak dimana kasih rakyat itu menjadi keluhan yang harus disampaikan kepada 
kami,” kata Usamah Usman Yogobi didampingi tiga rekannya ketika menggelar jumpa
 pers, di Café Prima Garden Abepura, Kamis (25/4) kemarin sore.
Menurut dia, aksi yang akan dilakukan baik tanpa ijin atau pun ada ijin itu, hanya untuk 
 menyampaikan tiga hal yang menjadi pokok pikiran rakyat.

“Maka itu kami minta untuk agenda 1 Mei kami tetap akan turun jalan secara tergas
 kami akan turun jalan. Dalam kaitan dengan tiga hal yang pertama persoalan pelurusan
 dasar sejarah bangsa Papua, yang kedua persoalan deadline (batas waktu, red) 
antara Aneksasi paksa Indonesia masuk ke Bangsa Papua Barat dalam kurung
 waktu 50 tahun rakyat Papua fokus untuk menuntut itu. Yang ketiga kami 
melihat bahwa di mana rakyat menyatakan otonomi dalam kaitan dengan 
Otonomi Khusus (Otsus) Papua yang mana terjadi sebuah kegagalan fatal dan 
total, dan  itu yang akan kami sampaikan secara terhormat dan lebih kedepankan 
dalam kaitan dengan menjunjung tinggi etika demokrasi, kehidupan demokrasi 
yang harus dijamin hak – hak asasi manusia itu yang kami lihat,”ujar dia lagi.
Menurutnya, pada aksi damai yang akan dilakukan ini, tidak akan menggangu siapa
 atau kelompok – kelompok lain,bahkan juga pemerintah. Untuk itu  dia berharap, 
dalam demo nanti mereka juga tidak diganggu oleh pemerintah.
“Kami tidak menganggu siapa – siapa, kami tidak menganggu pemerintah dan juga 
pemerintah tidak boleh ganggu kami, karena ini tanah kami, ini tuntutan rakyat,” katanya.
Bahkan dalam menyambut tanggal 1 Mei mendatang ini, dia berharap seluruh
 masyarakat yang ada di Jayapura dan sekiratnya agar bisa turut berpartisipasi 
dalam memberikan bantuan.
“Seluruh rakyat yang ada di wilayah ini baik itu di Kerom, Sarmi, Jayapura, 
 bahkan Sentani dan beberapa wilayah, masyarakat yang di kampung – kampung
 tolong kumpulkan bahan makanan (BAMA), singkong, keladi dan lain- lain untuk
 bantu kami,”harap dia.
Terkait dengan titik atau pusat perkumpulan massa pendemo, dirinya mengatakan itu
 akan menjadi pembahasan dalam rapat internal tim.
“Rencana kegiatan akan menyesuaikan ketika terjadi keputusa rapat internal kami,
 akan kami putuskan. STTP kami sudah layangkan, polisi mau kasi ijin ya baik 
karena saling menghargai. Kami juga sangat menghargai bapak kapolda yang 
menjabat ini orang demokratis, memang dia paham betul tentang demokrasi oleh 
karena itu kami percaya bahwa dia akan kasi keluar ijin,”ujar dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar